Friday, September 28, 2007

A letter to Mr. Lee Bollinger


A letter to Mr. Lee Bollinger
Thu, 27 Sep 2007 15:53:52
http://www.presstv.com/Detail.aspx?id=24836§ionid=3510304

Mr. Lee Bollinger
The President of Columbia University

Dear Sir,

I wish to register my deepest regret in regard to your remarkably discourteous introductory remarks to President Ahmadinejad. Your class act as an arbiter at the University of Columbia was nothing short of disgrace. It lacked professionalism especially given the fact that Mr. Ahmadinejad had not even been given the chance to speak. And it clearly undermined your repeatedly made claim that the event upheld free speech. Fortunately, this age, despite all its cruelty and barbarity, is an age of transparency, which is why not even liberals can hide themselves behind their usual covers these days.

What happened yesterday merely displayed utter conceit and petty politics showing who it was that really lacked civility. Trying to humiliate an invited guest, an elected President of a sovereign country, before an international media only reflects the culture of an insular and bigoted society. One wonders if your reaction had anything to do with donors threatening to withdraw funds from Columbia. It is incredulous that a respected American university chose to turn this meeting into a show trial of Iranian policies. So much for academic integrity and intellectual honesty.

Your crass, ill-mannered and duplicitous greeting of President Ahmadinejad amounted to a crude planned ambush. It is just unbelievable that someone who is simply questioning elements of the US foreign policy and refuses to be a US client should be submitted to such a systematic harassment.

If anybody wanted any proof that Israeli lobby controls US foreign policy, media, academic, etc., he has found plenty of evidence today. It has been noted that the protests against Iran at the UN and at Columbia were primarily made up of Israeli advocacy groups. Obviously, there is nothing wrong with that, but it highlights, among other things, AIPAC's influence not only on US foreign policy but also in the mainstream academia.

One could be forgiven for thinking that what happened yesterday at Columbia University represents the typical mindset of the present American ruling elite: delusionally arrogant, insolent and insensitive to the rest of the world. A sad spectacle since they have become so politically isolated that they are even incapable of learning from their past experiences.

It is extremely dishonest and manipulative to call into question the Iranian President's integrity when in reality it is the USA that is responsible for the misery and death of hundreds of thousands of Iraqis and total destruction of their country. America is the same country that installed a medieval Shah with its secret SAVAK police after removing the democratically government of Dr Mosaddeq which in turn led to the hundreds of thousands of Iranians being killed and tortured by an Israeli trained police force. Ever since its inception, the Islamic Republic of Iran has been subject to countless destabilizing attempts by the US. But it has thwarted them all. The 8-year old war with Iraq, when all Western countries were helping their then good old chum Saddam, failed to bring this country to its knees. We do not think that the current drive towards waging a new war on Iran will stand a better chance of success.

In any case, yesterday was an opportunity to show the world that the USA is an open country that will challenge its opponents with appropriate compassion and honest debate. Instead, your decision to gather all Zionist-manufacture d anti-Iranian appellations, pile them up on the stage, and throw them shamelessly at your invited guest, will become the black page of ignominy in Columbia University's history.

With regards,
M. J. A. Larijani
President
Institute for Studies in Theoretical Physics and Mathematics (IPM)

Thursday, September 27, 2007

Menghitung probabilitas dalam Quran

Oleh : Agung Riyadi
http://geeks.netindonesia.net/blogs/agung/archive/2007/07/16/Menghitung-probabilitas-dalam-Quran.aspx

Hm, matematika lagi nih. Iya, akhir-akhir ini sedang tergelitik mengenai matematika. Mulai lagi baca-baca teori-teori dan pelajaran-pelajaran matematika saat di SMP, SMU, dan kuliahan dulu. Dan sekarang saya memulai belajar lagi nih... dari 0 (benar-benar angka nol dan bukan sekedar dari nol. heheh) dari sini : http://en.wikipedia.org/wiki/0_(number)

Ada yang menarik bahwa dalam matematika ada suatu teori dimana jika kita memiliki angka 0 (nol) di belakang koma sebanyak 50 buah maka bilangan tersebut dapat dianggap sebagai nol. Sebagai contoh, bilangan 0,000000000000000000000000000000000000000000000000003147567636748 memiliki angka 0 dibelakang koma sebanyak 50 buah, maka bilangan tersebut dapat dianggap sebagai NOL. Artinya, jika ada peluang yang melibatkan kemungkinan sebanyak itu dan Anda harus menebak 1 yang benar, maka kemungkinan Anda menebak adalah hampir-hampir tidak ada. Menarik ya. :)

Misalkan di dalam suatu gelas ada 1 kelereng warna merah dan 1 kelereng warna putih. Sehingga total kelereng ada 2 buah. Dan Anda diminta untuk mengambil kelereng warna putih dengan benar. Maka peluang Anda menebak pengambilan kelereng warna putih adalah satu banding dua atau 1/2. Jika kelereng merah ditambah sehingga menjadi 50 buah, dan ditambahkan lagi kelereng kuning sebanyak 49 buah, maka peluang Anda menebak dengan benar kelereng putih menjadi 1/100. Demikianlah seterusnya sehingga peluang Anda untuk menebak kelereng putih diantara sekian banyak kelereng tersebut menjadi lebih kecil.

Kemudian apa kaitannya dengan Al Quran ? Tiba-tiba saja tergelitik untuk belajar 'menghitung' probabilitas pada Al Quran nih.

Saya akan mengambil contoh acak sebagai berikut, dalam Quran dikatakan,

"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" [QS. Al Anbiyaa 30]

Ada dua point pada ayat tersebut, yakni :
a. Quran memberitahu kita bahwa langit dan bumi itu keduanya dahulu satu, kemudian dipisahkan antara keduanya.
b. Segala sesuatu yang hidup diciptakan dari air.

Pada point (a) dikatakan bahwa proses penciptaan alam semesta berawal dari langit dan bumi yang menyatu, kemudian memisah. Ini dikenal dengan teori ledakan besar (Big Bang) yang telah dikukuhkan oleh para ahli science sebagai teori mengenai teori penciptaan alam semesta hingga saat ini (http://en.wikipedia.org/wiki/Big_Bang). Hal yang ingin saya garis bawahi adalah bahwa ada cukup banyak teori-teori penciptaan alam semesta. Ada teori ajeg (steady-state) yang didukung oleh Dennis Sciama dan Fred Hoyle (pada akhirnya mereka menggugurkan teori mereka sendiri karena tidak cukup bukti yang mendukung). Dan ada juga teori-teori lain. Jika katakanlah ada 100 teori mengenai penciptaan alam semesta, maka kemungkinan menebak dengan benar teori tersebut adalah 1/100.

Pada point (b) dikatakan bahwa segala sesuatu yang hidup diciptakan dari air. Dalam kehidupan kita melihat ada kayu, batu, pasir, karang, dan benda-benda lain. Siapa yang dapat membayangkan bahwa semua yang hidup di gurun pasir ternyata diciptakan dari air ? Artinya, jika Anda ditanya kemungkinan mengenai bahan pembentuk segala yang hidup di gurun pasir saja, kemungkinan ada ratusan atau bahkan ribuan jawaban. Anggaplah ada 1000 makhluk hidup di padang pasir, maka kemungkinan Anda menjawab benar bahan pembentuk segala sesuatu yang hidup adalah 1/1000.

Jadi, peluang menebak dengan benar pernyataan pada surat Al Anbiyaa ayat 30 tersebut adalah :
1/100 x 1/1000 = 1/100000 atau satu banding seratus ribu.

Masih mengenai penciptaan alam semesta, di dalam Quran dikatakan bahwa :

"Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan senang hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan senang hati"." [Al Quran 41:11]

Ada satu point pada ayat tersebut yakni bahwa unsur utama penciptaan alam semesta adalah dukhaan yang berarti "asap". Science juga telah membenarkan hal itu. Hal yang ingin saya garis bawahi adalah bahwa ada banyak kemungkinan selain kata "asap". Seperti misalnya "gas", "metana", atau istilah lain. Jika anggaplah ada 100 istilah yang bisa digunakan (meskipun mungkin bisa lebih dari itu), maka kemungkinan untuk menebak secara benar adalah 1/100.

Jadi, peluang menebak dengan benar pernyataan pada dua ayat di atas adalah :
1/100000 x 1/100 = 1/10000000 atau satu banding sepuluh juta. Alias 0,00000001 (dengan tujuh nol dibelakang koma).

Berikutnya, di dalam Quran kita diberitahu bahwa :

"Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya (dalam bentuk bulat seperti telur)" [An Naziat 30]

Kata Arab yang digunakan pada ayat tersebut adalah "dhahaahaa" yang berarti bentuk hamparan pada bidang bulat seperti telur. Tidak benar-benar bulat seperti bola, tetapi sedikit mengerucut pada bidang atasnya dan agak melebar pada bidang tengah. Persis seperti telur. Bentuk ini dalam istilah ilmiah dikenal dengan bentuk geo-spherical. Dan Quran persis melukiskan bentuk bumi seperti itu. Jika misalkan katakanlah ada 10 kemungkinan menebak bentuk suatu benda dengan benar (mungkin kotak, persegi panjang, trapesium, kubus, bulat, geo-spherical, atau bentuk lain), artinya ada 1/10 kemungkinan menebak dengan benar bentuk bumi.

Jadi, peluang menebak dengan benar suatu pernyataan pada 3 ayat di atas adalah :
1/10000000 x 1/10 = 1/100000000 atau satu banding seratus juta atau nol dengan delapan nol di belakang koma.

Berikutnya, di dalam Quran kita diberitahu bahwa :

"Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar." [Ar Rahman 14]

Point pada ayat tersebut adalah bahwa manusia diciptakan dari unsur tanah kering. Saat ini science telah membuktikan bahwa unsur pembentuk manusia jika diurai adalah ... tanah ! Jika misalkan ada unsur lain seperti tanah, air, api, kayu, batu, gas, asap, dan sebagainya dan dianggap bahwa ada 200 kemungkinan pilihan (118 unsur diambil dari tabel periodik) itu berarti ada 1/200 kemungkinan pilihan benar.

Jadi, peluang menebak dengan benar dari 4 ayat di atas adalah :
1/100000000 x 1/200 = 1/20,000,000,000 atau satu banding dua puluh milyar alias 0,00000000005 (dengan 10 nol di belakang koma).

Itu baru 4 ayat saja, padahal dalam Quran ada lebih dari 1000 ayat yang membicarakan mengenai informasi science. Hanya untuk 4 ayat saja sudah menghasilkan 10 nol di belakang koma. Bagaimana jika lebih dari 1000 ayat ?

Secara logis, jika Anda dihadapkan pada posisi yang sama untuk menebak semua itu di alam ini, maka kemungkinan Anda menebak dengan benar .... HAMPIR TIDAK ADA ! Anda hanya bisa menebak dengan benar semua itu jikalau Anda DIBERITAHU oleh PENCIPTA itu sendiri. Tanpa campur tangan dari Pencipta, maka mustahil Anda bisa menebak dengan benar segala kemungkinan kondisi di alam ini yang begitu kompleks.

Bisakah dibayangkan bahwa informasi yang 'kebetulan' itu dibuat oleh seorang laki-laki bernama Muhammad yang tinggal di padang pasir dan hidup lebih kurang 15 abad yang lalu tanpa alat-alat canggih dan segala infrastruktur pendukungnya ?

Matematika memang menarik


Oleh : Agung Riyadi
http://geeks.netindonesia.net/blogs/agung/archive/2007/07/09/Matematika-memang-menarik.aspx

Yup, matematika memang menarik. Meski saya bukan seorang matematikawan tapi sadar atau tidak di kehidupan kita juga semua berisi matematika. Bahkan untuk sekedar - maaf - buang air besar juga berlandaskan teori matematika. Hal-hal kecil sampai hal-hal besar juga berlandaskan matematika. Apalagi di dunia komputer yang notabene sarat dengan teori dan terapan matematika.

Termasuk buku yang saat ini baru saja datang ke kantor saya. Judulnya "Matematika Islam, Sebuah Pendekatan Rasional Untuk Yakin" yang dibuat oleh Prof. K.H. Fahmi Basya seorang pengajar matematika di Universitas Islam Negeri Jakarta. Buku yang sangat menarik sebab kebetulan di mailing Group Leader INDC juga sedang memperbincangkan mengenai topik matematika. Kata pengantar buku tersebut dibuat oleh Prof. Komaruddin Hidayat yakni Rektor Universitas Islam Negeri Jakarta.

Mujizat Al Quran, kitab suci umat Islam, tidak pernah diragukan. Sejak diturunkan oleh Sang Pencipta kepada Nabi Muhammad SAW, hingga kini keasliannya masih terjaga dengan sangat baik.

Namun, walaupun begitu belum banyak orang yang membedah Al Quran dari sisi keilmuan Matematika. KH. Fahmi Basya berhasil menemukan banyak penemuan baru berupa definisi dan dalil, dan seluruhnya bersumber dari Al Quran. Semua ini dilakukan dengan ketekunan dan kecermatan luar biasa sejak 1972 hingga kini.

Dari halaman pertama, buku tersebut menarik untuk tetap dibaca hingga tuntas. KH Fahmi Basya mengupas banyak hal, antara lain : Aksioma 19 dalam Al Quran. Filosofi kota Al Quran, Rahasia Nun dan Nuh, Waktu 50 pada Peristiwa Isra Mi'raj, Puasa 6 dan Kalimat Allahu Akbar, hingga penemuan mengapa diharamkan shalat sunnah setelah shalat Ashar. Semua ini ditinjau dari sudut pandang matematika.

Beberapa yang saya ringkas dari kata pengantar beliau adalah sebagai berikut :

"Suatu hari sewaktu melakukan riset di Universitas McGill, Montreal, Canada, saya terlibat perbincangan dengan seorang profesor (Barat) yang menurut kabar bisik-bisik telah berpindah agama lalu menjadi seorang muslim. Di Barat, tidak semua orang menyatakan terbuka mengenai agamanya, terlebih lagi kalau berpindah ke Islam. Agama adalah urusan pribadi dengan Tuhan. Jadi saya berusaha untuk hati-hati ketika bertanya tentang Islam. "Sebagai dosen Islamologi, apa yang paling menarik dalam melakukan penelitian seputar agama yang dibawa Muhammad ini ?". "Saya sangat terkesan dengan Al Quran", jawabnya spontan. Karena begitu spontan jawabnya, maka saya menjadi penasaran dan bertanya lebih lanjut, mengapa Al Quran begitu menarik dan amat mengesankan baginya".

Beberapa penjelasan yang masih saya ingat antara lain ialah, katanya, jika saya membaca buku-buku teori akademis, cukuplah seminggu persiapannya dan saya sudah bisa menjelaskan di depan mahasiswa hampir 80% dari kandungan buku serta formula pokoknya. Kalau saya membaca buku novel, maka cukuplah sekali saja, sudah malas membaca untuk yang kedua kalinya. Buku-buku ilmiah itu logikanya linier, runtut, mudah diikuti uraiannya sejak dari judul, daftar isi, masalah pokok, metode pembahasan, tesis pokok yang disajikan, dan kemudian kritik serta kesimpulan. Dengan metode speed reading, sebuah buku tebal bisa tamat dibaca hanya dalam waktu sehari saja atau bahkan dalam hitungan jam. Tetapi, lanjutnya, sungguh berbeda kalau saya membaca Al Quran. pada awalnya saya bingung dengan gaya bahasa nya dan urutan ceritanya yang kadangkala terasa meloncat-loncat tidak sistematis. Namun saya berusaha terus untuk bisa mendekati dan menikmati Al Quran. Kalau memang betul Al Quran ini susunannya kacau dan pesannyapun tidak konsisten, bagaimana mungkin kitab ini selalu dicetak ulang tanpa bisa dihitung lagi jumlah omzetnya ?, pikirku. Dan lagi, tebal Al Quran yang jumlah huruf dan kalimatnya sejak abad ke-6 tidak pernah bertambah dan berubah, mengapa telah melahirkan sekian juta buku yang semuanya terinspirasi dari Al Quran ? Sungguh membuat saya kagum, mengapa Al Quran bisa mendorong pembacanya untuk menulis buku membahas tentang dirinya dari zaman ke zaman.

Demikianlah, berbagai pertanyaan dan diskusi dengan profesor di McGill, Canada, mengenai keunikan Al Quran tadi masih terekam di benak saya. Salah satu kesimpulan yang selalu saya ingat, menurutnya, gaya penuturan Al Quran bersifat kompleks. Ada kalanya linier, lalu memutar balik, dan kalau dicermati saling berhubungan sehingga membentuk jaringan makna dalam pola bola dunia, sebagaimana jaringan kehidupan sosial. Tak seorangpun bisa hidup tanpa berhubungan dengan yang lain. Begitulah Al Quran, ayat yang satu menafsirkan dan memperkuat ayat lain. Sekalipun ada kata-kata yang diulang-ulang, namun selalu memiliki konteks yang berbeda. "When I read Quran, I fell I take a long and beautiful journey of meaning through sentence by sentence, word by word", begitu kira-kira pengakuannya. Dalam bahasa komputer, ketika membuka Al Quran bagaikan kita membuka komputer lalu masuk ke internet, sebuah dunia hyper-text, bsia menghabiskan waktu berjam-jam untuk keliling dunia hanya di depan komputer. Begitulah analog yang mudah untuk menggambarkan kandungan Al Quran. Kita diajak untuk memasuki dunia makna, imajinasi, informasi, sastra, dan sekian aspek lain sehingga setiap seseorang membaca dan merenung, pasti akan ditemukan hal-hal yang baru. "Even when I read the same ayat as I did yesterday, I am surprised because I got a different impression and feeling. It always conveys a new nuance and sometimes absolutely amazing", tuturnya.

Demikianlah, apa yang diceritakan seorang teman tadi semakin menyadarkan saya akan keunikan Al Quran. Dan ketika saya mempelajari keunikan struktur otak dan cara kerjanya, ternyata potensi dan kinerja otak mirip sekali dengan struktur logika Al Quran. Syaraf dan sel-sel otak yang jumlahnya milyaran ternyata kinerjanya saling berkait-kaitan. Informasi apapun yang diterima oleh otak akan tersimpan selamanya. Yang penting adalah bagaimana seseorang memiliki kemampuan teknikal untuk menyimpan setiap informasi itu ke dalam synapse, semacam rak buku yang terbentuk oleh jaringan otak, lalu dibuat klasifikasi dan sintesa dengan informasi yang lain. Jadi, yang namanya orang pintar dan kreatif adalah mereka yang memiliki simpanan informasi sebanyak mungkin, lalu disintesakan dengan lainnya sehingga melahirkan formula baru. Dengan demikian, sesungguhnya tidak ada sesuatu yang baru, melainkan hasil sintesa. Menurut pakar neuropsikologi, diperkirakan potensi otak m anusia rata-rata baru digunakan di bawah 2% dari semua potensi yang ada. Ini mirip dengan seorang yang membeli komputer canggih, yang digunakan mungkin hanya satu atau dua program saja, selebihnya percuma.

Tentang potensi dan fungsi otak, dalam bahasa psikologi ada ungkapan "You use it or lose it". Otak, jikalau tidak digunakan maka jaringannya akan mati dan tidak berfungsi. Demikianlah, sedikit penjelasan mengenai kinerja otak ini hanya untuk memberikan gambaran, betapa terjadi kaitan tali-temali dan sangat kreratif antara masing-masing kata dan ayat-ayat Al Quran sehingga sejak diturunkannya sampai sekarang selalu saja melahirkan informasi baru ketika dikaji ulang secara kreatif dan imajinatif. Jutaan buku dan artikel telah ditulis yang semuanya membicarakan, menggali, dan mengembangkan gagasan Al Quran.

Buku yang ada di tangan pembaca ini bisa dikategorikan sebagai salah satu hikmah dan ilmu yang dikandung Al Quran, yang digali oleh saudara Fahmi Basya. karena dia memiliki latar pendidikan yang kuat dalam bidang matematika, dan ditambah dengan kecintaannya pada Al Quran, maka dia sangat peka dan kreatif sekali untuk melakukan penelitian kemukjizatan Al Quran dari pendekatan matematis. Kajian serupa memang pernah dilakukan oleh sarjana-sarjana lainnya, tetapi apa yang disajikan oleh Saudara Fahmi Basya adalah orisinal sebagai temuan dan ijtihadnya. Dari temuan yang ada, suatu hal yang sangat menakjubkan adalah, bagaimana mungkin Muhammad menerima dan menyusun Al Quran dalam kurun waktu sekitar 23 tahun memiliki rumusan dan kalkulasi matematis, kalau saja tanpa campur tangan Jibril ? Temuan ini penting untuk digarisbawahi mengingat seringkali para orientalis menganggap Al Quran sebagai karangan Muhammad belaka. Namun keraguan itu akan menjadi absurd ketika dibuktikan bahwa secara matematis banyak ditemukan adanya keajaiban yang sulit dibayangkan bahwa hal itu produk seorang ummi (orang yang tidak bisa baca-tulis), yang hidup di padang pasir pada abad ke-6.

Demikianlah, Al Quran selalu membuka diri untuk diinterogasi, ditanya, digali, dibantah, didebat, dan entah diapakan lagi sepanjang perjalanannya sejak diwahyukan sampai sekarang. Bagi yang memiliki kedalaman ilmu kedokteran, maka Al Quran membuka diri untuk diajak dialog seputar kedokteran. Bagi yang menguasi ilmu pertanian, kelautan, astronomi, ilmu jiwa ataupun cabang ilmu lainnya, maka Al Quran akan membuka diri untuk dikaji, digali, dan bahkan diinterogasi. Dan nyatanya hingga saat ini semakin banyak sarjana muslim yang menguasi berbagai disiplin keilmuan, mereka malah semakin respek dan yakin bahwa Al Quran adalah kalam ilahi yang didalamnya menganadung isyarat-isyarat ilmiah yang tidak pernah habis-habisnya digali."

Berikut ini adalah daftar isi buku tersebut :

Kata Pengantar
Prolog
Aksioma 19 dalam Al Quran
Yakin dan Iman
Miizaan dan 10 Perintah Tuhan
Teori Keseimbangan Global
Transformasi 19
Filosofi Kota Al Quran
Graff pada Piramida
'Arsy-Nya atas Air
Bentuk Sayap sebagai Wahyu
Penjagaan Tanggal dalam Islam
Puasa 6 dan Kalimat Allahu Akbar
Rahasia Nun dan Nuh
Waktu 50 pada Peristiwa Isra Mi'raj
Al-Waqiah dan Rahasia Multazam
Ka'bah 1 dan Ka'bah 1/2
Ka'bah 2 dan Fenomena Bentuk Kursyi
Syahadat
Konsep Roda Gigi Bumi dan Shalat 5 Waktu

Enskilopediana Ilmu dalam Al Quran

Oleh : Agung Riyadi
http://geeks.netindonesia.net/blogs/agung/archive/2007/08/16/Enskilopediana-Ilmu-dalam-Al-Quran.aspx

Hari ini pesanan buku nyampe ke kantor, judulnya "Ensiklopediana Ilmu dalam Al Quran" yang dibuat oleh Afzalur Rahman yakni penulis buku termasyur "Encyclopedia of Seerah". Pengantar diisi oleh DR. K.H. Didin Hafidhuddin, M.Sc dan Kata Sambutan oleh DR. Ir. Djoko Santoso, M.Sc (Rektor ITB). Di dalamnya dibahas mengenai :

Astronomi
Politik
Fisika
Psikologi
Matematika
Ekonomi
Kimia
Arsitektur
Sosiologi
Kedokteran
Sejarah
Antropologi
Geologi
Biologi
Arkeologi
Pertanian
Sungguh menarik. Sebab sejak era renaisans di Barat, sains bisa dikatakan telah menaklukkan agama. Agama di Barat memang masih diakui keberadaannya, tetapi posisinya terus terpinggirikan dari ranah ilmu pengetahuan, hanya bersemayam di ranah misteri wahyu.

Islam, sebaliknya, tidak mempertentangkan wahyu dan ilmu pengetahuan karena keduanya merupakan dua aspek dari kebenaran yang sama. Wahyu Al Quran mengajak pembacanya untuk meneliti alam dan mengembangkan ilmu pengetahuan: "Apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana unta diciptakan, langit ditinggikan, gunung ditegakkan, bumi dihamparkan?", demikian Quran memberitahu kita.

Buku tersebut mengajak Anda untuk mengeksplorasi isyarat-isyarat sains yagn bertaburan di dalam Al Quran. Inilah safari dzikir dan fikir menjelajahi semesta ilmu-ilmu yang wajib dibaca oleh setiap pengkaji Al Quran dan ilmu pengetahuan.

I'm gonna add it in my books collection.

Unta Masuk Lubang Jarum

Oleh : Agung Riyadi
http://geeks.netindonesia.net/blogs/agung/archive/2006/09/25/Unta-Masuk-Lubang-Jarum.aspx

“Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (jua) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan.” [Al A’raf 7:40]

Kitab tafsir menjelaskan bahwa ayat di atas mengandung ajaran keimanan dan akhlak. Orang kafir dan sombong tidak mungkin masuk surga, sebagaimana mustahilnya unta masuk lubang jarum. Tetapi benarkan itu mustahil ?

Karl Schwarshchild, pakar astrofisika menyatakan, black hole – lubang hitam – merupakan suatu objek aneh di ruang angkasa, dibungkus oleh sesuatu yang disebut event-horizon. Apa pun yang masuk melintasi batas itu akan meluncur ke dalam, tidak akan bisa kembali. Menurut Timothy Ferrys, semakin mendekati dasar lubang, gravitasi akan semakin kuat menyedot, dahsyatnya bisa diumpamakan, apabila kaki yang masuk duluan, kepala ketinggalan. Maka seekor unta yang masuk ke sana akan terulur menjadi sebesar benang sehingga bisa masuk ke lubang jarum ! Penggambaran yang dikemukakan oleh Timothy persis seperti dalam surat Al A’raf di atas. Allahu Akbar.

Walhasil unta tidak mustahil masuk lubang jarum. Dalam kitab tafsir At-Thabary disebutkan, Ibnu Abbas membaca ‘al jamalu’ yang berarti unta, dengan ‘al jummalu’ yang berarti tali tambang pengikat kapal. Nah, tambang lebih tipis dari ukuran unta, lebih tidak mustahil masuk lubang jarum di black hole. Para ahli menyebut black hole sebagai gerbang, tempat masuk. Persis istilah Al Quran dalam ayat di atas, “abwabus sama’i”, pintu gerbang langit. Di dasar lubang hitam, ruang dan waktu berhenti menjadi singularitas, persis sebagaimana pernyataan Al Quran surat Yaasin 36:64 yang menyatakan “Bila Kami kehendaki tentu akan Kami jadikan mereka tetap terpaku di tempatnya, tidak bisa maju tidak bisa mundur”.

Black Hole adalah bintang yang setelah proses thermonuklir-nya padam, runtuh ke dalam karena kekuatan gravitasinya sendiri, sehingga cahaya pun tersedot, tidak bisa memancar keluar, maka menjadi gelap dan hitam. Menurut Martin Rees, dalam “Our Cosmic Habitat”, ruang angkasa “dilobangi” oleh terbentuknya black holes. Istilah ini persis dengan isyarat Al Quran dalam surat A-Thariq 86:1-3, “Demi langit dan yang datang pada malam hari, tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu ? (yaitu) bitang yang cahayanya melobangi.”.

Kata ‘tsaqib’ dalam bahasa Arab artinya membuat lubang kecil seperti dengan jarum atau paku. Jadi rupanya Allah swt mengungkapkan rahasia-rahasia alam ciptaan-Nya dalam Al Quran dengan cara menarik rasa penasaran kita terhadap kalimat-kalimat tertentu. Bila kita pasif saja, tentu tak akan menemukan hikmah lebih dalam. Islam akan bisa maju bersaing di dunia bila para ilmuwan Muslim senantiasa kritis menggali ungkapan-ungkapan tersembunyi dalam ayat-ayat Al Quran.

Fenomena unta masuk lubang jarum, yang dulu ditafsirkan mustahil, sekarang harus diralat sebagai sesuatu yang mungkin saja terjadi. Tetapi bagaimana kaitannya dengan mustahilnya orang kafir masuk surga ? Dalam surat Al Bayyinah 98:6-8 dikatakan, “Sesungguhnya orang-orang kafir ahli kitab dan orang-orang musyrik akan masuk neraka jahanam, mereka kekal di dalamnya, merekalah seburuk-buruk makhluk. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, merekalah sebaik-baik makhluk, balasan mereka di sisi Tuhan ialah surga ‘Adn yang mengalir sungai di bawahnya, mereka kekal abadi di dalamnya....”

Perhatikan yang dicetak tebal, Allah swt membedakan sifat kekal di neraka dan kekal abadi di surga, artinya tidak mustahil setelah direbus jutaan tahun di neraka, seorang kafir akhirnya dibebaskan dengan izin Allah. Unta tidak mustahil masuk lubang jarum, tetapi dengan penderitaan berat tersedot panjang di black hole. Orang kafir juga barangkali tidak mustahil akhirnya masuk surga dengan kemahakuasaan Allah, tetapi dengan sukar sekali, setelah penderitaan maha panjang siksa neraka. Al Quran tetap konsisten, baik ditafsirkan dari ilmiah maupun secara riwayat. Wallahu a’lam.

Tuesday, September 25, 2007

PEMAKSAAN ASAS TUNGGAL HANYA TERJADI DI NEGARA-NEGARA KOMUNIS


Hari gini asas tunggal ??? Emang nggak ada kerjaan lain ???

Sebuah gagasan yang tidak populer (baca:nyeleneh) disuarakan dari beberapa fraksi di DPR, Partai Golkar (PG), Partai Demokrat (PD) dan PDIP, untuk kembali kepada asas tunggal Pancasila.

Asas tunggal pernah diterapkan dalam masa Orba yang akhirnya memunculkan huru-hara dan korban kekerasan. Asas tunggal dikeramatkan secara berlebihan hingga menjadi pembenaran dari kebijakan-kebijakan yang menyimpang.

Mendagri saat ini, Mardiyanto menyetujui usulan sejumlah Parpol ini dengan mengatakan, "Yang jelas, saya ingin bahwa sesuatu yang sudah menjadi perekat, membawa iklim yang kondusif bagi bangsa dan negara ini ingin kita pertahankan". (http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=182416).

Pada kenyataannya pemberlakuan asas tunggal pada orde baru jauh dari iklim kondusif, bukan menjadi perekat bangsa tapi malah memunculkan huru-hara dan korban kekerasan. Seluruh parpol yang tidak setuju pada saat itu dibekukan dan diberangus. Kesalahan fatal Orde Baru, adalah menempatkan Pancasila sebagai idiologi tunggal negara, dan nampaknya hal ini akan terulang kembali. Partai politik wajib mencantumkan Pancasila sebagai asas tunggal partai politik. Sebenarnya, kecuali negara-negara komunis, di mana pun tidak dijumpai ada negara yang memiliki idiologi dan memaksakannya kepada rakyatnya.

Jika dikatakan bahwa Pancasila adalah sebagai dasar negara, sebagaimana seperti disebutkan di dalam Pembukaan UUD 1945. Perlu dilihat kembali, apakah memang ada istilah Pancasila dalam Pembukaan UUD 1945 ? Dalam Pembukaan UUD 1945 TIDAK PERNAH menyebutkan,"Pancasila".

Selama 60 tahun kita sudah dibohongi dengan lagu-lagu yang telah sengaja diciptakan untuk mengindoktrinasi otak kita, lagu GARUDA PANCASILA. Dengan syair-nya : "Pancasila dasar negara...rakyat adil makmur sentosa...". Perlu diketahui, tidak ada satupun konstitusi dasar di Republik ini yang mengatakan bahwa Pancasila adalah Dasar Negara. Pancasila hanyalah sebuah istilah yang disepakati saja bukan sebuah hukum ataupun dasar hukum.

Dalam UU Partai Politik yang dijalankan pemerintah saat ini, terdapat sebuah klausul tentang asas partai yang berbunyi 'tidak boleh bertentangan' dengan Pancasila dan UUD 1945, yang oleh tiga parpol diusulkan untuk diubah menjadi 'harus berasaskan' Pancasila dan UUD 1945, demikian seperti yang dikatakan Idrus Marham dari FPG yang getol mensosialisasikan ide asas tunggal ini.

Sebenarnya, rumusan dari pemerintah sudah tepat bahwa asas parpol tidak boleh bertentangan dengan Pancasila, apa pun asasnya. Jadi tidak perlu untuk dipaksakan menjadi asas parpol. Anggota ketiga fraksi DPR RI tersebut mengaitkan konflik, separatisme, terhadap perda bernuansa syariah, yang berakibat pada kerapuhan sendi negara dengan tidak dipakainya Pancasila kembali sebagai asas tunggal.

Bagaikan dokter yang salah diagnosa, penyakit yang diderita pasiennya tidak malah sembuh tapi malah semakin menjadi parah. Inilah sekarang yang terjadi pada pasien yang bernama Indonesia. Penyakit masyarakat berupa kemiskinan, degradasi moral, konflik masyarakat, separatisme, pornografi, korupsi dan segudang permasalahan yang lain akan ditangani dengan obat yang bernama asas tunggal-Pancasila.

Lalu sebenarnya apa yang melatar belakangi munculnya ide anpopuler asas tunggal ini ? Ada beberapa analisa, antara lain :
- Adanya ketakutan kaum sekularis akan kemenangan partai-partai Islam di luar negeri seperti yang terjadi di Aljazair, Palestina, Mesir, dan Turki yang akan mempengaruhi peta politik di Indonesia.
- Kebangkitan kekuatan Islam karena adanya kesadaran sebagian masyarakat muslim di Indonesia untuk kembali ke syariat Islam dan pentingnya persatuan ummat.

Tak kalah penting, adanya asas tunggal juga mengingkari adanya kenyataan keberagaman politik yang secara nyata, hidup dan berkembang di Indonesia. Bung Karno sebagai penggagas Pancasila juga tidak pernah memaksa semua golongan agar berazas Pancasila. Bahkan Bung Karno menegaskan :''Biarlah parpol berazaskan marhaenisme, Islam, dan lain-lain. Asal azas itu tetap menghidupsuburkan idiologi negara.''

Jika masih menjunjung prinsip kebhinekaan, justru asas tunggal sangat bertentangan dengannya. Jika masih menganut demokrasi, maka pemaksaan asas tunggal adalah pengkhianatan terhadap demokrasi. Pancasila sebagai asas tunggal partai politik harus segera diakhiri !.


(Silmy Kaffah)

Thursday, September 20, 2007

Yesus hanyalah tumbal

Banyak manusia yang tidak sadar...

Bahwa bangsa Israel/Yahudi telah berhasil menjadikan Yesus sebagai tumbal bagi pengampunan dosa2 dan kejahatan2 mereka sepanjang sejarah kemanusiaan hingga kini.
mereka tahu bahwa dosa mereka sudah teramat banyak semenjak zaman nenek moyang mereka
kedengkian dan kebencian terhadap saudara sendiri selalu mewarnai perjalanan sejarah bangsa Israel/Yahudi

Pernah tidak membaca dalam Perjanjian Lama?
bagaimana kedengkian Sarah yang mandul terhadap istri yang lain dari suaminya, Abraham?

Sarah tega menyuruh suaminya mengusir seorang istri/wanita yang masih menyusui anaknya, padahal anak tsb adalah darah daging suaminya sendiri?
Abraham sudah dibuat bodoh dan mati hati oleh Sarah sehingga tega mengusir istri sahnya sendiri?

Bukankah Sarah adalah seorang wanita yang tidak konsisten dengan niatnya semula, ia menyerahkan pembantunya untuk menjadi istri bagi suaminya karena sadar dirinya wanita mandul, supaya suaminya bisa mempunyai keturunan?
Lalu mengapa Sarah, ketika melihat madunya sudah memberikan keturunan bagi suaminya, kedengkiannya menjadi menyala-nyala kembali?
Bukankah Sarah seorang istri/wanita yang tidak konsisten sedikitpun, Iblis sudah menguasai hati dan fikirannya?

Lalu kalian lihat lagi........
Kedengkian Sarah diwarisi oleh anak-anaknya.
Bagaimana Yakub telah menipu ayah kandung dan abangnya sendiri, Esau demi sebuah hak kesulungan?
Yang akhirnya membuat ia harus pergi merantau menyelamatkan diri dari pembalasan abangnya itu?
Lalu ia disiksa dengan kehilangan anak yang sangat dicintainya (Yusuf)
dan ia disiksa dengan kebutaan matanya
dan ia juga disiksa dengan diberikan putra-putra yang bejat yaitu keturunan Yehuda (bangsa yahudi)
Bukankah anak sulung Yakub sendiri, Ruben berzina dengan ibu tirinya, istri ayahnya sendiri?

Lihat pula bagaimana kedengkian anak2 Yakub-Israel yang berlainan ibu terhadap Yusuf, saudara kandungnya sendiri?
Mereka membuang saudara sendiri kedalam sumur tua
Mereka menginginkan menjual Yusuf supaya Yusuf menjadi budak di negeri orang
Lalu mereka merengek-rengek pura-pura bersedih didepan Yakub dengan baju yang diberi darah palsu

Lihat lagi si Yehuda (kakek moyang Yahudi)
Bukankah ia telah berzina dengan menantunya sendirinya, Tamar
Bukan hanya menantu dari seorang anaknya, tapi sudah tiga orang anak lelakinya menikah dengan Tamar itu?
Yehuda berpura-pura tidak mengenal Tamar, menantunya ketika ia menyetubuhinya ketika berzina dengannya?
Bukankah dari hasil perzinaan itu lahir kakek buyut Yusuf ayah tiri Yesus, Tuhan orang Kristen?
si Peres dan si Zerah?
Keturunan Yakub-Israel juga yang melakukan ONANI pertama kali dalam sejarah dunia

Lalu apa pula yang dilakukan bangsa Israel sewaktu Musa datang menjemput loh-loh Taurat ke Gunung Tuhan?
Bangsa Israel malah membuat patung anak sapi dari emas yang mereka kumpulkan selama menjadi budak (TKI = Tenaga Kerjapaksa Israel) Firaun di Mesir, mereka bernyanyi-nyanyi seperti nyanyian di gereja di sekitar berhala anak sapi emas tersebut?

Bukankah itu berarti bangsa Israel/Yahudi dan semua pengikut mereka adalah penyembah "harta kekayaan" atau "Uang" atau "Emas" , mereka penyembah materialisme
bangsa Israel mengutuki Musa yang telah membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir dan menelantarkan mereka di padang gurun
Bangsa Israel lebih senang menjadi budak Firaun daripada hidup bersama Musa di padang gurun yang gersang.

Itulah sebagian kejahatan dan kekejaman Israel-yahudi

Pas Yesus datang pun, mereka (yahudi) menolak
Imam2 Yahudi merasa kalah pamor dengan kemunculan tokoh baru
Yesus pun difitnah didepan Pemerintah penjajah Romawi bahwa Yesus akan menjadi raja orang Yahudi dan akan merongrong kekuasaan Romawi di bumi Yerusalem
Maka Yesus yang sudah bersembunyi bersama murid2nya di Getsemani diburu dan dicari-cari oleh tentara Romawi lalu Yesus ditangkap dan dipaksa memikul kayu salib yang berat. Yesus yang tak terbukti bersalah tetap harus disalib Yesus ditelanjangi, kepalanya diberi mahkota terbuat dari duri-duri. Perutnya ditikam dengan tombak sehingga keluar air dan darah. Yesus dicemooh oleh bangsa Israel sebagai "raja Yahudi"

Setelah Yesus disalib dan wafat baru Yesus diagung-agungkan sebagai anak Tuhan lalu menjadi Tuhan.

Benar2 Yesus yang malang hanya menjadi tumbal penebusan bagi dosa-dosa dan kejahatan2 bangsa Israel-Yahudi

Elohi....... .. Elohi....... Lama sabaktani... ......... .?
Ilahi....... .....Ilahi. ......... Mengapa Kau biarkan aku diperlakukan begini...... ..?
Eli......... Eli......... ... Mengapa Engkau meninggalkanku dalam keadaan seperti ini?
Tuhanku..... ........ Tuhanku..... ....... Mengapa Engkau biarkan aku......... ?
Bapaku...... ....Bapaku. ......... ... Mengapa Kau biarkan anakMu disiksa begini?

andrew_tannaka@ yahoo.co. id

Wednesday, September 19, 2007

Dunia Butuh akan Syariat Islam

Oleh. Ahmad Sarwat, Lc.

Kenyataan yang terjadi dalam catatan sejarah menunjukkan betapa besarnya peranan syariat Islam bagi kesejahteraan umat manusia, bukan saja muslimin tetapi seluruh pemeluk agama. Paling tidak ada lima sisi kehidupan yang mengalami kerusakan yaitu: Kebebasan beragama, kebebasan berpikir, keselamatan nyawa manusia, keamanan harta benda, dan keselamatan keturunan manusia.

1. Kebebasan Beragama
Dalam sejarah kaum Islam, tidak pernah terjadi pemaksaan untuk mengubah agama dan keyakinan. Lebih-lebih membunuh seseorang atau menghancurkan rumah ibadah.
Lihatlah Mesir dan Syam, sampai sekarang orang Kristen tetap hidup aman damai dan tenang. Juga India, padahal kaum Muslimin ketika itu berkemampuan untuk menghabisi semua keyakinan bukan Islam. Tetapi, tidak pernah terjadi pemaksaan mengubah agama seseorang. Karena itu penduduk India non-muslim jumlahnya masih tetap melebihi kaum Muslimin.
Bandingkan dengan Andalusia. Tadinya di sana ada berjuta-juta kaum Muslimin. Lalu mereka dijajah oleh penguasa Katolik. Apa yang terjadi? Tidak ada seorang Muslim pun tersisa. Mereka hanya diberi tiga pilihan, masuk Kristen, diusir pergi dari negeri itu atau dibunuh.
Pemaksaaan agama bukan hanya terhadap umat Islam tetapi juga antara sesama aliran dalam sebuah agama.

Di Inggris, jika di antara rakyat ada yang berbeda aliran mazhabnya walaupun sesama pemeluk kristen, akan ditangkap dan diadili. Bila dalam pengadilan dia bertaubat dan pindah aliran, akan diberikan ampunan berupa membunuhnya dengan pedang. Bila tidak bertaubat, maka dia dibakar hidup-hidup.

Patrik Yoshua (656 H) berkata, “Orang Arab (Islam) yang menancapkan kekuasaannya di dunia telah memperlakukan kami dengan adil.” Makarios, seorang Patnik Anthokia juga mengatakan, “Semoga Tuhan melestarikan pemerintahan Turki. Mereka hanya mengambil pembayaran pajak. Tetapi tidak mengusik-usik persoalan agama. Malah mereka memelihara orang-orang Nashrani, Yahudi dan Samirah dengan adil.”

Dewasa ini, yang disebut sebagai era kebebasan beragama, kita mendapatkan sebaliknya. Kebebasan agama terampas secara keji. Sehingga para pemeluk agama sendiri merasa tidak aman dalam memelihara agama mereka. Apalagi memelihara agama orang lain.

Negara-negara sosialis memaksakan ajaran Markisme yang atheistik dan melarang penyebaran agama. Sebaliknya di negara-negara kapitalis, pemerkosaan dan pemberangusan kebebasan beragama ini dilakukan kadang dengan terang-terangan dan kadang dengan sembunyi-sembunyi. Operasi pembantaian kaum MusIimin Eryteria dan pembunuhan Malcolm X sebagai bukti kejahatan mereka yang menghantui ke dalam ingatan kita.

Tegasnya, orang tidak akan dapat memelihara agamanya kecuali Islam hadir di tengah-tengahnya. Tanpa Islam tidak akan ada kebebasan beragama.

2. Kebebasan berfikir dan penghargaan pada akal manusia
Hanya dengan tegaknya Islam, manusia dapat memelihara akalnya. Dan kebaikan akal hanya dapat dijamin dengan dipraktekkannya hukum Islam. Bila Islam tidak diterapkan, maka kita lihat fenomena:

a. Inkonsistensi Ilmu dan Kenyataan.
Di zaman kemajuan ini malah terjadi hal yang tidak logis. Ilmu berada di satu kutub dan kenyataan berada di kutub lain. Misalnya, ilmu mengatakan, khamar itu berbahaya dan merusak, tetapi kenyataannya semua negara membolehkannya. Ilmu menyatakan bahwa rokok merusak, tetapi kenyataan menunjukkan seluruh dunia menggalakkannya. Ilmu membuktikan bahwa perzinahan dapat merusak sex dan keturunan, tetapi dunia malah menghalalkanmnya. Dan ilmu membuktikan bahwa wanita berbeda dengan pria, tetapi para feminis malah menjadikannya sama dengan kaum lelaki.

b. Issue dan Gosip
Di zaman rasionalisme ini kebohongan tersebar tanpa batas baik di majalah, surat kabar, radio dan televisi. Desas-desus dan gosip merajalela tanpa kontrol. Mereka tahu bahwa itu gossip tetapi mereka suka. Hingga mata acara yang paling favorit di TV kita adalah gossip bintang dan selebritis. Dan tabloid yang paling tinggi tirasnya juga yang berthema serupa.

c. Manipulasi
Kini sudah menjadi hal lumrah manipulasi bukti untuk membenarkan tindakan kriminal. Politik menjadi piranti dusta dan penipuan. Mark-up biaya suatu proyek sudah membudaya karena semua pihak ikut kecipratan. Untuk mendukung semua kebejatan tersebut digunakanlah berbagai disiplin ilmu yang dimanipulir.

d. Antara Barat dan Timur
Ada dua keadaan yang memperburuk akal manusia: di masyarakat komunis berfikir dianggap satu kejahatan. Sedangkan di Barat, anda bebas berbicara meski tidak masuk akal.

e. Rumah Sakit Jiwa
Fenomena perusakan akal manusia ini banyak terlihat. Dan beberapa statistik menelanjangi hakikat kebobrokan ini. Tingkat kecerdasan di dunia semakin menurun. Sedangkan angka penyakit jiwa (gila) di dunia meningkat. Dale Carnegi mengatakan, “Kenyataan-kenyataan objektif melukiskan separuh jumlah keluarga yang berada di rumah-rumah sakit kita, disibukkan oleh orang-orang yang berpenyakit saraf dan gila.”

3. Keselamatan Jiwa Manusia
Dalam Islam, hak hidup adalah hak suci manusia. Tetapi situasi dunia akan menunjukkan kebalikannya. Dunia sekarang, yang dinilai sebagai dunia peradaban, telah menyaksikan kekejian yang seratus persen biadab.

Di Rusia saja, untuk mewujudkan komunisme, telah terbunuh 19 juta orang. Setelah komunisme berkuasa, telah terhukum secara keji sekitar 2 juta orang dan sekitar 4 atau 5 juta orang diusir dari Rusia. Apa artinya angka-angka tersebut?

Apa arti semua pembantaian orang-orang kulit hitam di Amerika dan Afrika Selatan?Ingat pembantaian suku bangsa Indian oleh koboi Amerika.Ingat pembantaian suku Aborigin di Australia.Ingat pembantaian rakyat vietnam oleh tentara Amerika.Ingat peledakan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.Ingat pembantaian muslim Bosnia dan Kosovo oleh Serbia.Ingat pembantaian terhadap Muslim India.Apa artinya bom atom dan hidrogin?Apa artinya perang dunia?

Semua itu menunjukkan bahwa jiwa manusia sudah tidak ada harganya di dunia sekarang ini.
Tetapi, jika Islam hadir secara nyata di tengah-tengah percaturan dunia, maka tidak akan terjadi pembunuhan manusia tanpa haq. Karena. membunuh tanpa hak diancam dengan Qisas (nyawa di bayar nyawa) atau -bila mendapat maaf- membayar diyat yaitu 100 ekor unta. Jangankan nyawa manusia, binatang pun sangat diperhatikan dalam Islam.

4. Keamanan Harta Benda Manusia
Suatu fenomena historis tentang pemeliharaan harta benda ini terjadi ketika Abu ‘Ubaidah bin Jarrah merasa tidak mampu melindungi penduduk Nashrani, ia mengembalikan jizyah (upeti) kepada mereka. Atau lihatlah ketika khalifah Umar bin Abdul Aziz berhasil mengentaskan kemiskinan secara nyata -bukan slogan murahan- hingga tidak ada lagi rakyat di negeri itu yang miskin dan berhak menerima zakat. Ini jelas satu era keadilan yang sukar ditemukan dalam sejarah manusia. Mereka adalah masyarakat baru yang tidak didapati di dunia yaitu masyarakat yang menjamin seluruh tonggak hidup dan eksistensi manusia.

Di dalam masyarakat komunis tidak dibenarkan hak pemilikan. Dan di dalam masyarakat kapitalis secara lahiriah memang menjaga harta manusia, tapi hakikatnya ia mencuri harta tersebut dengan jalan riba, penimbunan, eksploitasi, menghancurkan hak-hak kaum fuqara’ dan orang-orang miskin dan melakukan jalan culas yang keji. Harta manusia tidak akan dapat terpelihara oleh manusia kecuali dengan Islam.

5. Keturunan
Memelihara keturunan juga merupakan salah satu dari lima keperluan asasi manusia. Dan pemeliharaan ini dapat melestarikan keturunan manusia.
Manusia tidak akan mampu memelihara keturunannya kecuali dengan tegaknya Islam. Dan apabila kaum Muslimin memerintah dunia, maka keturunan manusia akan lestari dan terpelihara. Penelitian sederhana berkenaan keturunan ini menjelaskan ke mana keturunan manusia ini meluncur?

Pemerintahan militer Prancis terus menerus kekurangan pemuda-pemuda yang laik menjadi sukarelawan dari segi kesehatan badan. 75 ribu orang tentara yang terpaksa harus diberhentikan dan dimasukkan ke rumah sakit karena mengidap penyakit kotor (spilis). Dalam satu tangsi tentara ada 242 orang terjangkit penyakit kotor ini. Penyakit ini akan mempengaruhi keturunannya secara mengerikan.

Fenomena seperti ini terjadi pula di kalangan pemuda-pemuda Amerika. Presiden Amerika pernah mengumumkan, lebih satu juta dari sekitar enam juta pemuda Amerika yang harus mengikuti wajib militer tidak laik menjadi tentara. Hal itu menunjukkan merosotnya sumber daya manusia Amerika secara umum akibat kehidupan seks bebas yang digelutinya dan penyakit kelamin.

Ada sekitar 30 sampai 40 ribu anak mati karena korban penyakit kotor orang tuanya dalam setiap tahunnya. Hakim Lancy mengatakan, “Di Amerika sekurang-kurangnya satu juta kehamilan dalam satu tahun dan beribu-ribu anak lahir langsung dibunuh.”
Yang menarik bahwa di Jerman gadis-gadis akan merasa malu jika ketika menikah masih perawan. Dan alat-alat pencegah kehamilan tersedia di setiap pinggir jalan.

Sesungguhnya keturunan manusia tidak akan dapat terpelihara sempurna kecuali dengan diberlakukannya ajaran Islam. Tanpa Islam, manusia akan kehilangan kemanusiaannya. Tanpa Islam, manusia hidup seperti binatang. Inilah fakta, bahwa dunia saat ini butuh akan tegaknya syariat Islam.

Wallahu a’lam bish-shawab

Wednesday, September 5, 2007

KENAPA GALILEO DIHUKUM ???

GALILEO Galilei adalah nama yang tegak menjulang dalam sejarah ilmu pengetahuan. Albert Einstein menyebutnya sebagai Bapak Fisika Modern, bahkan Sains Modern, sebagaimana yang kita kenal sekarang.

Begitu menjulang nama ini sehingga sejak 18 Oktober 1989 ia melambung melewati atmosfer Bumi dan masuk ke keluasan antariksa, menjadi nama yang setingkat dengan dewa-dewa Yunani purba yang menguasai kosmos: nama Galileo menempel pada pesawat angkasa luar milik NASA yang menjadi penyelidik langsung Planet Yupiter dan satelit-satelitnya.

==Sampai pada persimpangan abad ke-16 dan ke-17, para pemikir tumbuh dan terdidik dalam pemikiran Aristotelian, yang dengan tegas membagi ranah langit dan bumi, ranah surgawi dan duniawi, perfeksi dan korupsi, Kenaikan dan Kejatuhan. Dalam faham fisika Aristoteles, benda-benda selalu bergerak menuju tempat mereka yang alami. Batu jatuh karena tempat alami benda-benda yang berbobot adalah pada pusat alam semesta, dan itu pula sebabnya maka Bumi yang berat ini ada di tempatnya, yakni di pusat alam semesta itu. Menerima sistem Kopernikan bukan saja berarti menampik fisika Aristoteles dan membuang sistem geosentris Ptolomeus. Itu juga berarti membantah kitab suci yang dengan tegas menyebutkan bahwa bumi dipasak di tempatnya. Oh, Tuhanku, Kau-lah yang Maha Besar… Kau pancangkan bumi pada fondasinya, tiada bergerak untuk selamanya (Mazmur 103:1,5).

Tiga tahun setelah Galileo menulis suratnya yang bertanggal 4 April 1597 itu, Giordano Bruno, seorang pastor Ordo Dominikan, dibakar hidup hidup di Roma antara lain karena bersikeras meyakini bahwa Bumi bergerak mengitari Matahari, bukan diam di tempatnya sebagai pusat semesta, dan bahwa ada banyak planet seperti Bumi ini yang bertebaran di alam semesta. Masing-masing pandangan itu ia sampaikan dalam dua buku, Cena de le Ceneri ("The Ash Wednesday Supper") dan De l’Infinito, Universo e Mondi ("On the Infinite Universe and Worlds"), keduanya terbit pada 1584.[/b]

Penyucian Bruno di atas api unggun yang mengerikan itu, kalaupun punya pengaruh pada Galileo, menjadi aus dalam kikisan waktu. Pada tahun 1616 ia menulis untuk Kardinal Alessadro Orsini tentang gerak pasang surut pantai yang ia anggap akan membuktikan pergerakan Bumi dan posisi sentral Matahari. Risalah itu membuat Galileo mendapat teguran. Setelah merasa menemukan sejumlah bukti dan teori pendukung yang lebih kokoh, pada tahun 1632 Galileo menerbitkan sebuah buku berjudul Dialogo sopra i due Massimi Sistemi del Mondo ("Dialogue Concerning the Two Chief Systems of the World-Ptolemaic and Copernican"). Buku yang juga bisa disebut novel ide dengan struktur formal yang sangat sederhana itu menghadirkan percakapan antara Salviati yang membela kosmologi Kopernikan dan Simplicio-seorang filsuf Aristotelian yang mengusung kosmologi Ptolemeian. Klimaks dialog ini adalah pemaparan Salviati bahwa Bumi bergerak mengitari Matahari. Pemaparan itu didasarkan teori gerak pasang surut yang sudah ditata Galileo sejak usia 30.

TEORI pasang surut yang dikira Galileo akan menjadi penopang paling kokoh dari sistem Heliosentrisme adalah teori yang mengidap sejumlah kesalahan. Penjelasan yang kelak terbukti benar tentang peristiwa pasang surut ini sebenarnya telah diajukan oleh Kepler pada tahun 1609. Artinya, Dinas Suci Gereja Katolik sesungguhnya punya peluang lebar menyanggah Galileo dengan mengguncang teori pasang surut yang diajukan sendiri oleh penulis Dialog itu. Tetapi, yang dilakukan oleh Dinas Suci yang ngotot dengan makna literal Injil itu bukanlah dengan tekun dan tabah menggunakan kejernihan nalar, tetapi langsung melompat memakai klaim kekuatan otoritas suci yang tak boleh dibantah. Niat baik Dinas Suci untuk melindungi iman umat, seperti halnya banyak sekali niat baik dalam sejarah yang dengan tulus hendak membela kepentingan banyak manusia, telah mendorong gereja melakukan kesalahan yang patut disesalkan. Kesalahan yang berusia ratusan tahun itu memang ditebus kembali oleh Gereja Katolik pada tahun 1992 ketika lembaga besar ini berada di bawah pimpinan salah seorang paus yang paling bijak dalam sejarah, Paus Johanes Paulus II.

Yang jelas, sejarah mencatat bahwa pada hari Rabu 22 Juni 1633, vonis terhadap Galileo dijatuhkan Dinas Suci di depan khalayak umum. Galileo dihukum sebagai penjahat. Ilmuwan besar ini dipaksa mengaku pikirannya salah dan lemah, yakni pikiran tentang sistem Kopernikan, yang sesungguhnya benar itu, dan tentu saja bukan pikiran tentang teori pasang surut yang hendak membuktikan peredaran Bumi mengitari Matahari, yang kelak terbukti salah itu.

Keputusan Dinas Suci yang dibacakan dengan hikmat dan khusyuk itu, yang dihadirkan Dava Sobel di buku Galileo’s Daughter, antara lain menandaskan:

Dan Anda telah mengakui pula, dimana Anda menyerahkan diri Anda kepada penghakiman Dinas Suci ini atas dakwaan pembangkangan, yaitu Anda telah memegang dan meyakini doktrin yang salah dan bertentangan dengan Kitab Suci dan Kitab Tuhan, yaitu doktrin mengenai Matahari sebagai pusat dunia dan tidak bergerak dari timur ke barat dan bahwa Bumi bergerak serta bukan pusat dunia. Dan Anda tetap memegang dan mempertahankan pendapat itu setelah dinyatakan dan ditegaskan bertentangan dengan Kitab Suci. Sebagai akibatnya, Anda menerima semua celaan dan hukuman yang dijatuhkan dan diumumkan secara resmi oleh Kanon Suci serta semua hukum umum dan istimewa untuk melawan para pelanggar seperti Anda. Kami bersedia membebaskan Anda dari semua ini jika dengan hati yang tulus dan Iman yang tidak dibuat-buat, dalam kehadiran kami, Anda bersungguh-sungguh meninggalkan, mengutuk, dan membenci kesalahan-kesalahan serta bid’ah-bid’ah yang bertentangan dengan Katolik dan Gereja tersebut dengan cara dan bentuk yang kami tentukan.

Selanjutnya, pelanggaran dan kesalahan Anda yang memilukan dan merusak ini tidak akan berlalu begitu saja tanpa hukuman, sehingga Anda akan lebih berhati-hati di masa datang, dan menjadi contoh bagi yang lainnya agar menjauhkan diri dari pelanggaran semacam ini. Kami perintahkan supaya buku Dialog oleh Galileo Galilei dilarang lewat keputusan umum.

Tidak semua pejabat penting Gereja Katolik setuju dengan hukuman dan penistaan yang ditimpakan kepada Galileo. Meskipun demikian, seperti ditunjukkan oleh Sobel, penghinaan dan penistaan resmi terhadap Galileo itu kemudian menyebar keluar dari Roma secepat kuda membawa berita itu. Dengan diantar genderang dan perintah Paus, isi dari hukuman terhadap Galileo yang memalukan itu diposkan dan dibacakan lantang oleh para inkuisitor di seantero Italia, sampai ke Perancis, Flander, dan Swiss. Hal itu tentu dimaksudkan sebagai pelajaran bagi profesor filsafat dan matematika mana pun atas akibat dari perkara Galileo.

KENDATI dihinakan dan meninggal sebagai tahanan rumah, pembelaan atas Galileo terus tumbuh. Pembelaan terakhir adalah buku Dava Sobel -buku yang dalam satu hal bisa juga disebut sebagai sebuah dialog: dialog antara dua anak haram. Anak haram yang pertama adalah sains modern yang lahir dari pemikiran religius akan keberadaan pencipta dan aspek linier ruang dan waktu, yang oleh Galileo dikawinkan dengan eksperimen dan observasi, khususnya observasi benda-benda langit yang bercahaya. Anak haram ini dipersonifikasikan dengan baik pada diri Galileo.

===Dikutip dan diadaptasi dari : Pengantar Edisi Indonesia Buku Dava Sobel, "Galileo’s Daughter". a new book published in October 1999 by Walker & Co. Dava Sobel is an award-winning writer and former New York Times science reporter who has contributed articles to Audubon, Discover, Life and The New Yorker. She has also been a contributing editor to Harvard Magazine, writing about scientific research and the history of science.

JIKA MANUSIA TANPA ISLAM

Seandainya Islam undur dari panggung kehidupan, niscaya segala sesuatu yang ada di bumi ini tidak ada yang berada pada tempatnya dan semuanya dalam keadaan yang tidak tetap. Norma-norma akan menjadi tidak karuan dan nilai-nilai menjadi jungkir balik. Yang kemarin diharamkan, hari ini akan menjadi barang halal. Begitu pula sebaliknya.

Apa yang ditetapkan hari ini, esoknya dibatalkan. Dan apa yang ditetapkan esok harinya, lusanya tidak akan berlaku lagi. Hawa nafsu manusia mencoba mengungkap hakikat dirinya dengan teori-teori yang paling bertentangan dan berlawanan. Dan bersama dengan teori-teori tersebut manusia semakin tidak tahu tentang hakekat dirinya. Tidak tahu mana jalan masuk dan mana jalan keluar. Ia berputar-putar dalam lingkaran syetan. Menggelinding tak tentu arah.

Meski dirinya membayangkan bahwa ia tahu apa yang ia harus lakukan, namun hakikatnya ia tidak tahu mengapa ia melakukan dan mengapa ia menghendaki? Setiap generasi ingin mengungkap hakkat dininya dengan bentuk yang berbeda dengan orang lain. Di sana tidak ada dasar yang dijadikan rujukan manusia atau diakuinya. Maka kepada seseorang tidak dapat ditegakkan hujjah. Manusia tidak tunduk kepada satu pendapat. Meskipun seseorang atau penguasa menginginkan seluruh manusia kembali kepada satu sistem. Tetapi mereka pasti akan membangkangnya. Merdekakah manusia?

Ketika itulah manusia benar-benar telah menjadi binatang-binatang di hutan belantara. Malah, barangkali, keadaannya lebih buruk dari binatangbinatang itu. Sebab manusia telah mengeksploatasi kemanpun dan fasilitas ilmiyashnya di jalan yang sama sekali menyimpang. Maka binatang paling buruk manapun tidak akan mampu melakukan lebih sedikit saja darinya dengan beribu-nibu kali.

Gambaran tersebut adalah kenyataan manusia sekarang. Dan kenyataan ini akan semakin bertambah buruk. Bukankah jika semakin banyak aparat keamanan, semakin meningkat angka kniminalitas? Bukankah sekarang ini bermunculan general band dan liar. Bukankah dimana-mana telah rnerajalela kebebasan hubungan sex? Bukankah angka orang yang terkena penyakit kelainan sex semakin meningkat sampai di beberapa negara tertentu, mencapai 70% laki-laki yang terkena penyakit tersebut? Bukankah kita melihat teori-teori yang diajukan setiap hari malah menjadikan suatu masalah semakin kacau dan bertentangan? Apa artinya semua itu?

Sekali lagi, undurnya Islam dari panggung dunia ini akan menjadikan segala sesuatu berada bukan pada tempatnya. Karena Islam adalah satu-satunya prinsip Rabbani yang benar dan lurus, jauh dan penyimpangan dan kesalahan. Islamlah satu-satunya yang dapat menyempumakan kemanusiaan di bawah naungannya.

Tanpa Islam, segala sesuatu yang ada dalam manusia dan untuk manusia akan musnah. Di sini akan diungkapkan 5 persoalan kemanusiaan terpenting, yaitu agama, akal, harta, jiwa dan keturunan. Semua itu akan mumah jika tanpa Islam. Yang akhirnya manusia itu sendini akan musnah bila tanpa Islam.

1. Agama
Dalam sejarah kaum Musliniin, tidak pernah terjadi memaksa seseorang untuk mengubah agama dan keyakinan. Lebih-lebih membunuh seseorang karena memaksa supaya mengubah agama dan keyakinannya.

* Kaum Muslimin pernah menguasai Andalusia. Maka di sana terdapat berjuta-juta kaum Muslimin. Kemudian kaum Muslimin mengalamianil kekalahan. Lalu apa yang terjadi terhadap berjuta-juta kaum Muslimin Andalusia tersebut? Di sana, sekarang tidak ada seorang Muslim pun tersisa.

* Mesir dan Syam juga pernah dikuasai penuh oleh kaum Muslimin. Dan di sana tinggal penduduk beragama Nasrani. Mereka sampai sekarang tetap ada di bawab pemerintahan orang-orang Islam yang datang silih berganti.

* Kaum Muslimin telah memenintah India selama benabad-abad. Padahal kaum Muslimin ketika itu berkemampuan untuk menghabisi semua keyakinan yang berbeda dengan Islam. Tetapi, tidak pernah terjadi satu penistiwa pemaksaan mengubah agama terhadap seseorang. Karena itu penduduk India non-muslim jumlalmya masili tetap melebihi kaum Muslimin.

* Banyak raja-raja di Inggns membunuh beribu-ribu rakyatnya hanya karena berbeda aliran (sekte), bukan karena perbedaan prinsip agama. Hertog, jika bertaubat ia akan memberikan ampunannya. Dan ampunannya berupa pembunuhan dengan pedang sebagai ganti pembunuhan dengan membakar hidup-hidup. Dan kaum Hertogis, jika taubat, akan memberikan ampunannya dengan membunuh musuh-musuhnya hidup-hidup sebagai ganti membakar hidup-hidup. Ampunan itu, katanya, setelah mereka bertaubat. Bayangkan kalau sebelum bertaubat!.

* Mahkamah inguisasi dan pembantaian Protestan semuanya membuktikan bahwa ketiadaan Muslim dan panggung dunia mengakibatkan agama yang diyakini manusia tidak dapat terpelihara. Bagaimanakah kalau kaum Muslimin berperan dalam percaturan dunia?

* Seorang Patnik Yoshua (656 H) berkata, “Orang Arab yang menancapkan kekuasaannya di dunia telah memperlakukan kami dengan adil sebagaimana Anda ketahui.”

* Makarios, seorang Patnik Anthokia mengatakan, “Tuhan melestarikan pemerintahan Turki selama berabad-abad. Maka mereka mengambil pembayaran jizyah (upeti). Mereka tidak mengusik-usik persoalan agama. Malah mereka memelihara orang-orang Masehl, Nashrani, Yahudi dan Samirah dengan adil”.

* Arnold berkata, “Di Italia banyak penduduk yang merindukan kekuasaan Turki (Islam). Mereka mengharap mendapatkan kembali penjagaan mereka seperti pernah terjadi sebeluninya, dengan kebebasan dan toleransi yang tidak pernah didapat dan pemerintahan Kristen manapun”. Selanjutnya Arnold mengatakan, “Orang-orang Yahudi Spanyol yang tertindas melarikan diri dalam kelompok yang besar. Mereka hanya meminta perlIindungan kepada Turki pada akhir abad kelima belas”.

* Richard Steps, seorang dan generasi abad XVI berkata, “Meskipun secara umum orang-orang Turki sebagai bangsa “paling jahat”, tetapi mereka memberikan toleransinya kepada orang-orang Masehi dan Grik dan Latin untuk hidup memelihara agama mereka dan mengemukakan hati nurani mereka sekehendaknya. Memang mereka mencegah penggunaan gereja untuk melaksanakan upacra keagamaan di Konstantinopel dan beberapa tempat lainnya. Pada waktu yang sama saya dapat menunjukkan dengan benar berdasarkan penguasaannya selama 12 abad di Spanyol. Kami tidak pernah menyaksikan serbuan-serbuan yang bersifat keagamaan. Tetapi kita merasa khawatir terhadap kehidupan kita dan anak cucu kita.”
Dewasa ini, yang konon kata orang disebut sebagai era kebebasan beragama, kita mendapatkan sebaliknya. Kebebasan agama, baik secara terselubung ataupun terang-terangan, terampas secara keji. Sehingga para pemeluk agama sendiri merasa tidak aman dalam memelihara agama mereka. Apa lagi memelihara agama orang lain.

Uni Sovyet dan negara-negara sosialis umumnya telah memaksakan ajaran Markisme yang atheistik dan melarang penyebaran agama. Dengan hanya sekali lihat statistik, kita dapat menggambarkan bagaimana nasib kebebasan beragama di negara ini. Bagaimana nasib gereja-gereja, masid-masjid dan berjuta-juta kaum Muslimin? Allah berfirman:
“Dan sekiranya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentu telah dirobohkan biara-biara Nashrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (Yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang ma’ruf dan mencegah dan penbuatan yang munkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.” (QS, al-Hajj: 40-41).

Uni Sovyet dan negara-negana sosialis terang-terangan melakukan pemerkosaan dan pemberangusan kebebasan beragama. Sebaliknya di negara-negana kapitalis pemerkosaan dan pemberangusan kebebasan beragama ini dilakukan kadang-kadang dengan terang-terangan dan kadang-kadang dengan sembunyi-sembunyi Operasi pembantaian kaum MusIimin Eryteria dan pembunuhan Malcolm X sebagai bukti kejahatan mereka yang menghantui ke dalam ingatan kita.

Tegasnya, orang tidak akan dapat memeliliara agamanya kecuali Islam hadir di tengah-tengahnya. Tanpa Islam tidak akan ada kebebasan beragama.

2. Akal Manusia
Hanya dengan tegaknya Islam manusia dapat memelihara akalnya. Eksperimen apapun yang dilakukan suatu pemerintahan di dunia sekarang ini, tetap membuktlkan bahwa kebaikan akal hanya dapat dijamin dengan dipraktekkannya hukum Islam.

Di antara fenomena pengabaian akal dewasa ini yang menunjukkan, bahwa dunia sekanang ini dengan sistem pemenintahmya yang dinilai sebagai telah mencapai puncak kemanusiaan, sama sekali bukan untuk kebaikan akal manusia, antara lain:

a. Bahwa sistem pemerintahan yang disebut sebagai pemerintahan sekuler di dunia sekarang ini membuktikan bahwa ilmu berada di satu kutub dan kenyataan berada di kutub lain. Misalnya, ilmu mengatakan, khamer adalah berbahaya, tetapi kenyataan menunjukan lain. Hampir di semua negara dan sistem pemerintahan membolehkannya. Ilmu menyatakan babwa rokok merusak.Tetapi kenyataan menunjukkan, seluruh dunia bahkan menggalakkannya. Ilmu membuktlkan bahwa perzinahan dapat merusak sex manusia. Tetapi kenyataan menunjukkan bahwa di beberapa negara malah menghalalkan perzinahan ini Dan ilmu membuktikan bahwa wanita berbeda dengan pria. Tetapi kenyataan berbicara lain, malah menjadikannya sama dengan kaum lelaki.

b. Di zaman rasionalisme in kebohongan tersebar tanpa batas di majalah, surat kabar dan siaran-siaran. Desas-desus dan gosip bermaharajalela tanpa kontrol. Manipulasi bukti-bukti untuk membenarkan tindakan kniminal telah membudaya. Maka jadilah politlk dan alat pirantinya sebagai kancah dusta dan pcnipuan. Untuk mendukung semua kebejatan tersebut digunakanlah berbagai disiplin ilmu yang dimanipulir. Pokoknya akal manusia sekarang dicekoki berbagai kesalahan dan kesesatan.

c. Ada dua keadaan yang memperburuk akal manusia: Keadaan di mana akal dipaksa untuk menenina satu ide yang tidak boleh diknitik atau dibahas, didalami atau didiskusikan. Dan, keadaan di mana Iisan harus mengatakan sesuatu yang tidak masuk akal Bahkan untuk semata-mata hawa nafsu, syahwat dan kedustaan. Kedua keadaan ini akan muncul kalau tak ada Islam. Misalnya di masyarakat komunis, berflkir dianggap satu kejahatan. Sedangkan di masyarakat lain Anda bebas berbicara, meski tidak masuk akal. Fenomena perusakan akal manusia ini banyak trnlihat.

Dan beberapa statistik menelanjangi hakikat kebobrokan ini. Tingkat kecerdasan di dunia semakin menurun. Sedangkan nisbat penyakit akal di dunia meningkat. Dale Carnegi mengatakan, “Kenyataan-kenyataan objektif melukiskan separuh jumlah keluarga yang berada di rumali-nimah sakit kita, disibukkan oleh orang-orang yang berpenyakit saraf dan akal”

Hanya dengan lslamlah manusia dapat memelihara akalnya.

3. Jiwa
Hak hidup adalah hak suci manusia, kccuali dalam beberapa keadaan tertentu. Sehubungan dengan ini Allah berfirman:
“Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagj Bani Israil bahwa: Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi~ maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seo rang manusia, maka seolah-olah ia telah memelihara kehidupan manusia seluruhnya”. (QS, al-Ma’idah: 32)

Tidak mudah membunuli manusia yang dimuliakan Allah ini. Dan Allah berfrman:“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan bani Adam”. (QS, al-Isra: 70)

Tetapi situasi dunia akan menunjukan kebalikannya jika Islam undur dari percaturan dunia. Orang-orang akan begitu mudah membunuh sesama manusia, semudah meminum air, dengan alasan atau tanpa alasan.Dunia sekarang, yang dinilai sebagai dunia peradaban, telah menyaksikan kekejian-kekejian yang seratus persen biadab.

Di Rusia saja, untuk mewujudkan dan melaksanakan ajaran komunisme, telah terbunuh 19.000.000 orang. Setelah komunisme berkuasa, telah terhukum secara keji sekitar 2.000.000 orang dan sekitar 4 atau 5 juta orang diusir dari Rusia. Apa artinya angka-angka tersebut? Apakah itu menunjukkan Rusia sebagai negara yang menghargai jiwa manusia?

Apa arti semua pembantaian orang-orang kulit hitam di Amerika dan Afrika Selatan? Apa artinya bom atom dan hidrogin? Apa artinya pembantaian di negara-negara berkembang terhadap rakyatnya yang rnenentang penguasa? Apa artinya pembantaian lawan-lawan politik di negara-negara sekarang ini? Apa artinya pembantaian terus-menerus terhadap Muslim India? Apa artinya membangun istana-istana dan tengkorak manusia? Apa artinya perang dunia? Semua itu menunjukkan bahwa jiwa manusia sudah tidak ada harganya di dunia sekarang ini.

Tetapi, jika Islam hadir secara nyata di tengah-tengah percaturan dunia, maka tidak akan terjadi pembunuhan manusia tanpa haq.

4. Harta
Harta, kata orang, adalah pasangan nyawa. Dan tentang harta ini Allah berfirman :
“Dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta” (QS, al-’Adiyat :
“Dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan”. (QS, al-Fajr: 20).
Karena itu menjaga dan memelihara harta manusia merupakan sesuatu yang fundamental dan rnerupakan keperluan asasi bagi rnanusia. Tetapi jika tidak ada Islam maka musnahlah harapan terpeliharanya harta benda.

Suatu fenomena historis tentang pemeliharaan harta benda ini terjadi ketika Abu ‘Ubaidah bin Jarrah merasa tidak mampu melindungi penduduk Nashrani, Ia rnengernbalikan jizyah (upeti) yang diterimanya kepada penduduk Nashnani tersebut. Ini jelas lahirnya satu era keadilan yang sukar ditemukan dalam sejarah manusia. Dan lahirnya masyarakat baru yang tidak didapati di dunia sesudah mereka. Yaitu masyarakat yang menjamin seluruh tonggak hidup dan eksistensi manusia.

Bandingkan fenomena tersebut dengan apa yang dilakukan irnperialis di negara-negara jajahan. Bandingkan apa yang terjadi di masyarakat Muslim, di mana individu-individunya tidak mengambil harta kecuali dengan haq dan harta manusia tidak diambil kecuali dengan haq dengan masyarakat komunis dan kapitalis modem.
Di dalam masyarakat komunis tidak dibenarkan hak pemilikan. Karena itu hak pemilikan dan hidup jelas diabaikan. Dan di dalam masyarakat kapitalis secara lahiriah menjaga harta manusia, tapi hakikatnya ia mencuri harta tersebut dengan jalan riba, penimbunan, eksploitasi, menghancurkan hak-hak kaum fuqara’ dan orang-orang miskin dan melakukan jalan culas yang keji.

Harta manusia tidak akan dapat terpelihara oleh manusia kecuali dengan Islam. Islam tidak akan memberikan harta kepada siapapun dengan cara zhalim dan tidak akan mengambil harta dengan cara zhalim pula. Jadi tidak akan ada manusia yang terzhalimi dalam masyarakat Muslim.

5. Keturunan
Memelihara keturunan juga merupakan salah satu dari lima keperluan asasi manusia. Dan pemeliharaan ini dapat melestarikan keturunan manusia.

Manusia tidak akan mampu memelihara keturunannya kecuali dengan tegaknya Islam. Dan apabila kaum Muslimin memerintah dunia, maka keturunan manusia akan lestari dan terpelihara.

Penelitian sederhana tentang apa yang terjadi di dunia sekarang, berkenaan keturunan ini, menjelaskan kepada kita akan ke mana keturunan manuspa ini meluncur? Di Prancis misalnya, angka kelahiran terus menerus menurun sejak dekade enam puluhan.

Dan pada permulaan abad XX pemerintahan militer Prancis terus menerus kekurangan pemuda-pemuda yang laik menjadi sukarelawan, dari segi kesehatan badan dan lain sebagainya dalam waktu hampir setiap delapan tahun. Fenomena seperti ini tenjadi pula di kalangan pemuda-pemuda Amerika. Presiden Amerika pernah mengumumkan bahwa lebih dari satu juta dari sekitar enam juta pemuda-pemuda Amerika yang harus mengikuti wajib militer tidak laik menjadi tentara. Hal itu menunjukkan merosotnya sumber daya manusia Amerika secara umum akibat kehidupan boros yang digelutinya..

Dan dari Viena terbetik sebuah berita bahwa kaum wanitanya sedang berproses menjadi jenis kelamin ketiga, bukan laki-laki dan bukan wanita. Fenomena ini terlihat dalam banyaknya wanita yang tidak dapat hamil tanpa sebab-sebab kemandulan. lni diakibatkan hilangnya karakteristik kewanitaan yang disebabkan bebasnya mereka bergaul dengan kaum laki-laki dalam tempat pekerjaan dan tempat-tempat lainnya.
Lain halnya di Swedia. Di sana terjadi terus menerus penurunan angka orang-orang berkeluarga dibanding dengan orang yang tidak mau berkeluarga. Tapi anehnya, nisbat kelahiran anak haram terus meningkat dengan pesat. Bersamaan dengan itu, 20 persen dari pemuda pemudi yang sudah akil baligh tidak akan kawin selama-lamanya. Sedangkan nisbat thalaq di Swedia adalah terbesar di dunia. Menurut statistik Kementerian Urusan Sosial Swedia setiap enam atau tujuh daftar statistik terjadi thalaq satu.

Di Prancis, jumlah tentara yang terpaksa harus diberhentikan dan dimasukkan ke rumah sakit, dalam dua tahun pertama setelah terjadi perang dunia pertama, dikarenakan mengidap penyakit kotor (spilis), mencapai 75 ribu orang. Dalam satu tangsi tentara saja, dalam satu waktu, orang yang terjangkit penyakit ini mencapai 242 orang. Penyakit ini akan mempengaruhi keturunannya secara mengerikan. Di Amerika antara 30 sampai 40 ribu anak mati karena korban penyakit kotor orang tuanya dalam setiap tahunnya.

Apa yang terjadi di dunia sekarang ialah, 95% hubungan sexual laki-laki dan perempuan telah berubah. Mereka mengubah cara hubungan sex dan akibat-akibat fithrinya dengan melalui proses pencegahan kehamilan. Sedangkan 5% sisanya yang berhasil hamil dilakukan dengan cara menggugurkan anaknya atau membunuhnya. Hakim Lancy (?) mengatakan, “Di America sekurang-kurangnya satu juta kehamilan dalam satu tahun dan beribu-ribu anak lahir langsung dibunuhnya”.

Gadis-gadis Jerman akan merasa malu jika ia masih perawan. Dan alat-alat pencegah kehamilan tersedia di setiap pinggir jalan.

Apakah semua itu untuk kemashlahatan keturunan manusia?Sesungguhnya keturunan manusia tidak akan dapat terpelihara sempurna kecuali dengan diberlakukannya ajaran Islam.

Karena itu, manusia tanpa Islam berarti membunuh dan menganiaya dininya serta hidup dalam kepedihan, meski bergelimang kemewahan. Kemanusiaan tanpa Islam berarti menghancurkan dirinya, meruntuhkan kebahagiaannya dan hidup dalam nestapa yang berkepanjangan di dunia, apatah lagi di akhirat.(Hb)

http://suryaningsih.wordpress.com/2007/08/30/manusia-tanpa-islam/

AGAMA "CINTA KASIH"

Saat perang Salib, tentara Kristen, Jerman, Yahudi membantai orang Islam di jalan-jalan. Berbalik 180 derajat dengan perlakuan pasukan Islam terhadap pasukan Kristen. Simak akhlaq Salahuddin al-Ayyubi.

Bagi kaum Muslimin, Perang Salib I memang menyesakkan. Menurut catatan Krey, hanya dalam tempo dua hari, 40.000 kaum Muslimin dan Yahudi di sekitar Palestina, baik pria maupun wanita, dibantai secara massal dengan cara tak berperikemanusiaan. Cara pembantaiannya tergambar dalam pengakuan Raymond di atas.

“Pemandangan mengagumkan akan terlihat. Beberapa orang lelaki kami memenggal kepala-kepala musuh; lainnya menembaki mereka dengan panah-panah, sehingga mereka berjatuhan dari menara-menara; lainnya menyiksa mereka lebih lama dengan memasukkannya ke dalam api menyala. Tumpukan kepala, tangan, dan kaki terlihat di jalan-jalan kota. Kami berjalan di atas mayat-mayat manusia dan kuda. Tapi ini hanya masalah kecil jika dibandingkan dengan apa yang terjadi di Biara Sulaiman, tempat dimana ibadah keagamaan kini dinyanyikan kembali. Di sana, para pria berdarah-darah disuruh berlutut dan dibelenggu lehernya.”

Kisah di atas bukan skenario film yang fiktif, tapi sungguh-sungguh pernah terjadi. Itu adalah pengakuan seseorang bernama Raymond, salah satu serdadu Perang Salib. Pengakuan ini didokumentasikan oleh August C Krey, penulis buku The First Crusade: The Accounts of Eye-Witnesses and Praticipants (Princeton & London: 1991).

Pada tahun 1145-1147 pecah Perang Salib II. Namun perang besar-besaran terjadi pada Perang Salib III. Di pihak Kristen dipimpin Phillip Augustus dari Prancis dan Richard “Si Hati Singa” dari Inggris, sementara kaum Muslimin dipimpin Shalahuddin Al-Ayyubi.

Pada masa itu, Kekhalifahan Islam terpecah menjadi dua, yaitu Dinasti Fathimiyah di Kairo (bermazhab Syi’ah) dan Dinasti Seljuk yang berpusat di Turki (bermazhab Sunni). Kondisi ini membuat Shalahuddin prihatin. Menurutnya, Islam harus bersatu untuk melawan Eropa-Kristen yang juga bahu-membahu.

Pria keturunan Seljuk ini kebetulan mempunyai paman yang menjadi petinggi Dinasti Fathimiyyah. Melalui serangkaian lobi, akhirnya Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil menyatukan kedua kubu dengan damai.

Pekerjaan pertama selesai. Shalahuddin kini dihadapkan pada perilaku kaum Muslimin yang tampak loyo dan tak punya semangat jihad. Mereka dihinggapi penyakit wahn (cinta dunia dan takut mati). Spirit perjuangan yang pernah dimiliki tokoh-tokoh terdahulu tak lagi membekas di hati.

Shalahuddin lantas menggagas sebuah festival yang diberi nama peringatan Maulid Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tujuannya untuk menumbuhkan dan membangkitkan spirit perjuangan. Di festival ini dikaji habis-habisan sirah nabawiyah (sejarah nabi) dan atsar (perkataan) sahabat, terutama yang berkaitan dengan nilai-nilai jihad.

Festival ini berlangsung dua bulan berturut-turut. Hasilnya luar biasa. Banyak pemuda Muslim yang mendaftar untuk berjihad membebaskan Palestina. Mereka pun siap mengikuti pendidikan kemiliteran.
Salahuddin berhasil menghimpun pasukan yang terdiri atas para pemuda dari berbagai negeri Islam. Pasukan ini kemudian berperang melawan Pasukan Salib di Hattin (dekat Acre, kini dikuasai Israel). Orang-orang Kristen bahkan akhirnya terdesak dan terkurung di Baitul Maqdis. Kaum Muslimin meraih kemenangan (1187).

Dua pemimpin tentara Perang Salib, Reynald dari Chatillon (Prancis) dan Raja Guy, dibawa ke hadapan Salahuddin. Reynald akhirnya dijatuhi hukuman mati karena terbukti memimpin pembantaian yang sangat keji kepada orang-orang Islam. Namun Raja Guy dibebaskan karena tidak melakukan kekejaman yang serupa.
Tiga bulan setelah pertempuran Hattin, pada hari yang tepat sama ketika Nabi Muhammad diperjalankan dari Mekah ke Yerusalem dalam Isra’ Mi’raj, Salahuddin memasuki Baitul Maqdis. Kawasan ini akhirnya bisa direbut kembali setelah 88 tahun berada dalam cengkeraman musuh.

Sejarawan Inggris, Karen Armstrong, menggambarkan, pada tanggal 2 Oktober 1187 itu, Shalahuddin dan tentaranya memasuki Baitul Maqdis sebagai penakluk yang berpegang teguh pada ajaran Islam yang mulia. Tidak ada dendam untuk membalas pembantaian tahun 1099, seperti yang dianjurkan Al-Qur`an dalam surat An-Nahl ayat 127: “Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaran itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan.”

Permusuhan dihentikan dan Shalahuddin menghentikan pembunuhan. Ini sesuai dengan firman dalam Al-Qur`an: “Dan perangilah mereka sehingga tidak ada fitnah lagi dan agama itu hanya untuk Allah. Jika mereka berhenti (memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan lagi, kecuali terhadap orang-orang yang zhalim.” (Al-Baqarah: 193)

Tak ada satu orang Kristen pun yang dibunuh dan tidak ada perampasan. Jumlah tebusan pun disengaja sangat rendah. Shalahuddin bahkan menangis tersedu-sedu karena keadaan mengenaskan keluarga-keluarga yang hancur terpecah-belah. Ia membebaskan banyak tawanan, meskipun menyebabkan keputusasaan bendaharawan negaranya yang telah lama menderita. Saudara lelakinya, Al-Malik Al-Adil bin Ayyub, juga sedih melihat penderitaan para tawanan sehingga dia meminta Salahuddin untuk membawa seribu orang di antara mereka dan membebaskannya saat itu juga.

Beberapa pemimpin Muslim sempat tersinggung karena orang-orang Kristen kaya melarikan diri dengan membawa harta benda, yang sebenarnya bisa digunakan untuk menebus semua tawanan. [Uskup] Heraclius membayar tebusan dirinya sebesar sepuluh dinar seperti halnya tawanan lain, dan bahkan diberi pengawal pribadi untuk mempertahankan keselamatan harta bendanya selama perjalanan ke Tyre (Libanon).

Shalahuddin meminta agar semua orang Nasrani Latin (Katolik) meninggalkan Baitul Maqdis. Sementara kalangan Nasrani Ortodoks–bukan bagian dari Tentara Salib—tetap dibiarkan tinggal dan beribadah di kawasan itu.

Kaum Salib segera mendatangkan bala bantuan dari Eropa. Datanglah pasukan besar di bawah komando Phillip Augustus dan Richard “Si Hati Singa”.

Pada tahun 1194, Richard yang digambarkan sebagai seorang pahlawan dalam sejarah Inggris, memerintahkan untuk menghukum mati 3000 orang Islam, yang kebanyakan di antaranya wanita-wanita dan anak-anak. Tragedi ini berlangsung di Kastil Acre. Meskipun orang-orang Islam menyaksikan kekejaman ini, mereka tidak pernah memilih cara yang sama.

Suatu hari, Richard sakit keras. Mendengar kabar itu, Shalahuddin secara sembunyi-sembunyi berusaha mendatanginya. Ia mengendap-endap ke tenda Richard. Begitu tiba, bukannya membunuh, malah dengan ilmu kedokteran yang hebat Shalahudin mengobati Richard hingga akhirnya sembuh.Richard terkesan dengan kebesaran hati Shalahuddin. Ia pun menawarkan damai dan berjanji akan menarik mundur pasukan Kristen pulang ke Eropa. Mereka pun menandatangani perjanjian damai (1197). Dalam perjanjian itu, Shalahuddin membebaskan orang Kristen untuk mengunjungi Palestina, asal mereka datang dengan damai dan tidak membawa senjata. Selama delapan abad berikutnya, Palestina berada di bawah kendali kaum Muslimin.

Lihatlah perbedaan antara tulisan merah dengan biru!!

Di Prancis Selatan dan Italia Utara terjadi pembantaian besar-besaran gerakan yangdianggap heretis oleh gereja. Paus Innocent III, setelah seabad peristiwa ini,mengerahkan ribuan pasukan, mesiu, dan pedang untuk membasmi gerakan-gerakan yang antiterhadap dogma gereja. Munculnya sekte heretik ini semakin mendorong otoritas gerejauntuk bersikap keras, bahkan memusuhi pihak-pihak yang ingin mencari pengetahuan, ataupenggagas pengetahuan rasional yang bertentangan dengan dogma gereja.

Misalnya,bagaimana St. Bernard yang sangat menentang Abelard dan pengutukan ide-ide ThomasAquinas oleh Sinode gereja Prancis dan Inggris.

Departemen Curia Roma, organ administrasi Paus sebagai penguasa tertinggi gerejaKatolik Roma, pada tahun 1616 menetapkan dekrit yang menyatakan bahwa tesisheliosentrik sebagai ajaran heretik. Dekrit itu juga menyatakan agar Galileo tidaklagi menganut dan membicarakan paham heliosentris. Pada tahun 1663, badan penelitiangereja atau Holy Office yang bertanggung jawab mempertahankan dan melindungi ortodoksidan dogma gereja memvonis Galileo sebagai kaum heretik, sekaligus menetapkan pahamheliosentris sebagai paham yang bertentangan dengan isi al-Kitab. (Charles Journet,The Church of the Word Incarnate, vol. I, New York: Sheed and Ward, 1955, hlm. 355).

Sebelumnya, penggagas heliosentris, Copernicus, pada tahun 1507, tatkala menyadaribahwa gagasannya akan mendapat perlawanan dari kubu geosentris gereja, maka dirinyamelakukan eksplanasi gagasannya dengan cara yang sangat halus dan waspada. Bahkan,gagasan heliosentris, yang kemudian dibukukan dalam karyanya yang berjudul DeRevolutions, baru diterbitkan 36 tahun kemudian. Pada tahun 1543, buku ituditerbitkan, dan pada saat yang sama ia harus berhadapan dengan mahkamah Inkuisisi.

Nasib yang sama juga dialami oleh Giordano Bruno, bahkan ia mendapatkan perlakukanyang lebih keji. Karena mengajarkan pluralitas, ia dikejar oleh mahkamah InkuisisiItalia. Bruno akhirnya melarikan diri dan bersembunyi di berbagai negara Eropa. Namun,akhirnya ia tertangkap di Venice, Italia, dan dibakar hidup-hidup oleh mahkamahInkuisisi.

Kristen memang ajaran cinta kasih!!!

orcanus_orca - Myquran.org